Sosialisasi Pembangunan Rehabilisasi Saluran Irigasi Padawaras Di Desa Tobongjaya.
Jumat, 05 Mei 2023
Tampak hadir dalam acara tersebut pungsional pengelola PSDA ahli muda Provinsi Jabar sebagai TPK pembangunan rehabilitasi irigasi Padawaras Henji Suseno, ST, Kapolsek Cipatujah Iptu. Tono Suherman, Danramil 1225 Cipatujah Kapten. INF. Abdul Saleh, Kades Tobongjaya Dedi Rohmatandi, S.Ag, kades Bantarkalong H. Yani, Kades Darawati Agus Nunu Hasanudin, Kades Padawaras Yayan Siswandi, SE, Kades Kertasari Yopik Solihat, Kades Sindangkerta Asep Suryana, koordinator PSDA Supendi, Koodinator lapangan Ade Suparno, Ormas Pemuda Pancasila dan para tamu undangan lainnya.
Daerah Irigasi Padawaras merupakan daerah irigasi kewenangan Pemerintah yang saat ini keberadaan kondisi bangunan irigasi Padawaras itu sebagian mengalami kerusakan dari tingkat rendah sampai rusak berat sehingga diperlukan rehabilitasi agar fungsi irigasi lebih optimal sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Terutama para petani di daerah irigasi Padawaras yang sudah lama mengusulkan perbaikan saluran kepada Pemerintah Kab. Tasikmalaya atau ke BBWS.
Selanjutnya, untuk pelaksanaan rehabilitasi jaringan Daerah Irigasi yang di maksud hanga meliputi desa Tobongjaya, dan desa Bantarkalong, yang akan di kerjakan oleh PT. Mega Karya Sentralinod dengan menggunakan anggaran dari DAK sebesar Rp. 17.024.741.738.70, yang kontraknya dimulai terhitung seja 13 April 2023 sampai dengan batas akhir kontrak pada 9 Nopember 2023.
",Kades Kertasari Opik Solihat dalam usulannya mengucapkan rasa syukur dengan adanya program Rehabilitasi irigasi tersebut walaupun dalam perjuangannya belum terealisasi 100 %, karena program ini hanya turun 50%, yang titiknya di alokasiken ke wilayah desa Tobongjaya dan desa Bantarkalong".
Sedangkan untuk ke desa Padawaras, desa Darawati, desa Sindangkerta dan desa Kertasari, dengan harapan semoga akan di tindak lanjuti pada tahun 2024 mendatang, agar aliran air bisa mengairi sampai ke desa Kertasari yang nantinya lahan pertanian yang selama ini mengandalkan tadah hujan bisa menjadi pertanian irigasi sehingga masyarakat yang dulunya bertani sekali setahun, bisa menjadi dua kali atau tiga kali dalam setiap tahunnya sehingga dapat meningkatkan penghasilan pertanian masyarakat, “ujar Kades Kertasari.
(S.Ade Hardi)